Mengenal Budaya Jepang di Kyoto (Japan Trip Part 2)

Wednesday, May 30, 2018

Karena seperti yang teman-teman tahu kalau @ngilang.sebentar merupakan traveler on budget maka kita putuskan untuk menuju kota Kyoto yang jaraknya sekitar 8 jam dari kota Tokyo dengan bermalam di bus. Selain harganya jauh lebih murah dibandingkan shinkansen yang harus menggunakan JR Pass, kita juga jadi tidak perlu sewa hotel lagi deh.

17 Mei, Malam itu kami bertolak dari Shinjuku Terminal Tokyo naik KB Liner Bus 801 yang sebelumnya sudah kami pesan lewat kusukobus.com pasti agak unfamiliar dengernya ya? Iya! selama ini jarang banget ada yang traveling naik bus karena ada JR pass, sekalinya ada pun pasti pesannya lewat willer express bus BUT setelah gue melakukan berbagai macam riset (eyaaak gaya lu pik) ternyata pesan bus lewat kusukobus.com itu jauh lebih murah. Shinjuku Terminal - Kyoto Station hanya ¥1.800 (willer express ¥4.000). Nah yang jadi kendala adalah, kita harus mencantumkan contact nomor di jepang yang bisa dihubungi. Kebetulan ada temen yang orang Jepang jadi kita minta nomor dia lah buat jadi emergency contact kita selama di jepang haha dan karena kosokubus ini memang bukan untuk tourist jadi saat guide nya bicara pun full dengan bahasa jepang.  Bahkan pada saat sampai di Kyoto pun kita di beri tahu dengan bahasa Jepang (karena ini bus tujuan akhir ke Osaka) Alhamdulillah gue dan ka Wanda paham bahasa Jepang walaupun sedikit-sedikit.

Fushimi Inari
Sampai di Kyoto Station kita langsung menuju Inari Station naik kereta via Nara Line (2 stop), destinasi pertama kami yaitu Fushimi Inari. Si 1000 gate ini famous banget! Makannya kita jadiin destinasi pertama supaya masih sepi hehe. Fushimi Inari ini sebenernya sebuah tample yang sampai sekarang masih aktif dijadikan tempat ibadah, berdoa dan juga tempat meramal bagi orang Jepang.












Omikuji
Disini juga biasanya banyak orang yang ingin di ramal dengan Omikuji (Japanese Fortune Paper) kalau ramalannya buruk biasanya mereka akan mengikat di tali-tali yang sudah di sediakan dan nantinya akan dibakar oleh pendeta shrine di awal tahun berikutnya. Mereka percaya dengan dibakarnya ramalan buruk tersebut maka musnah pula ketidak beruntungannya.




Seribu Bangau Kertas
Ada legenda jepang yang mengatakan bahwa siapapin yang melipat kertas menjadi sribu bangau maka satu permohonannya akan di kabulkan. Orang Jepang meyakini kalau bangau adalah  mahluk yang suci selai naga dan kura-kura yang konon dapat hidup selama ribuan tahun. Seribu Bangau kertas juga sering dijadikan sebagai hadiah special bagia keluarga dan teman dan dipercaya sebagai jimat keberuntungan.





Gion Distrik
Dari Inari station kita langsung menuju Gion-Shijo Station naik kereta via Keihan Main Line (5stop). Disini ada Gion distrik ini merupakan tempatnya para geisha. Kalo kesini sebenernya sih enaknya sore/malam supaya bisa liat Geiko dan Maiko (Geisha muda) tapi karena malamnya kita akan ke Osaka jadi kita pilihlah pagi. Geisha adalah pekerjaan level tinggi yang melayani di toko-toko, restoran, rumah teh dan menari tarian Jepang bagi para tamu. Kebanyak mereka bisa bernyanyi, menari atau berpuisi sehingga bayarannya sangat mahal.







Sungai Shirakawa
Oiya di sini juga ada sungai yang biasa dijadikan tempat untuk santai-santai. Kalo kata ka Wanda sih ini taman lansia soalnya banyak banget oma-opa yang lagi santai-santai disini. 




Arashiyama Bamboo Grove 
Nah gak jauh dari Sungai Shirakawa tadi ada Kawaramachi Station. Nah dari sini kita naik kereta Hankyu-Kyoto line lalu turun di Katsura Station lalu transit ke Hankyu-Arashiyama line dan turun di Arashiyama Station. Dari sini kita masih harus jalan sekitar 20menit sampai ke Arashiyama Bamboo Grove. Lumayan jauh sih tapi pemandangan disini bagus banget. Disini ada sungai Arashiyama yang dihiasi dengan bukit yang sangat indah! Awalnya sih gue bingung kenapa ini tempat katanya bagus banget, sekarang gue paham sih kenapa dia bisa seterkenal itu hehe






Sore harinya kami langsung naik kereta lagi untuk menuju Osaka

You Might Also Like

0 comments